Kau bilang gadis itu egois. Egois kah dia bila dia cuba pertahankan hak perempuannya ?
Kau bilang gadis itu pentingkan diri. Salahkah bila gadis itu ingin pertahankan hati perempuannya ?
Kau bilang gadis itu minah tangkap leleh. Salah dia kah bila tuhan kurniakan dia jiwa lembut ?
Kau bilang sama aku.
Lalu gadis itu pilih untuk jadi keras hati, agar tak mudah tangkap leleh seperti kata kau. Mungkinkah kau bakal kata gadis itu gadis tak punya perasaan ? Berhati binatang ?
Mungkinkah ? Dengan kata kau, hilang sudah gadis itu. Hilang sudah minah tangkap leleh, hilang sudah gadis egois yang suka pertahankan hatinya.
Maka lahir seorang perempuan, yang aku kira tak punya perasaan, tak punya air mata macam yang kau pinta. Ngomong lah kau satu dunia, dia diamkan saja. Asal kau puas.
*Maaf gadis itu emosi. Emosi terakhir gadis itu.